Asisten Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Jawa Tengah yang mewakili Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dalam Peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional Tingkat Jawa Tengah yang bertempat di Halaman Kantor Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Kamis, 15 Nopember 2018. Dalam sambutannya mengajak agar peringatan ini untuk dijadikan sebagai momentum berkelanjutan, tidak hanya sekedar seremonial saja.
Dalam
peringatan tersebut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik
Indonesia memberikan penghargaan kepada pihak-pihak yang telah berperan besar
dalam mengelola lingkungan. Salah satu penghargaan untuk kategori Program
Kampung Iklim Utama diberikan kepada kampung Surodadi RW. IX, Kelurahan Siswodipuran,
Kecamatan Boyolali yang telah aktif melakukan aksi adaptasi dan mitigasi
perubahan iklim secara terintegrasi dan mendorong replikasi kegiatan proklim ke
lokasi lain sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap upaya pengelolaan
lingkungan dalam menghadapi perubahan iklim.
“Tugas
berat kita adalah bagaimana mewariskan kepada anak cucu kita adalah dengan alam
yang baik. Alam yang bisa ditinggali dan dinikmati sesuai dengan kebutuhan anak
cucu kita. Mari kita jaga keperawanan alam ini,” demikian ajakan Bupati
Magelang dalam sambutan selamat datangnya.
Sementara
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah dalam
sambutannya mengatakan mengapa kita harus terus menggelorakan gerakan cinta
Puspa dan Satwa karena melihat adanya mata rantai kehidupan yang terputus. Hal
ini bisa kita lihat salah satunya adalah adanya peristiwa pendudukan bandara
DIY, Bandara Adi Sucipto, oleh burung Kuntul, burung Blekok beberapa waktu yang
lalu hingga mengakibatkan kemacetan selama 3 jam. Yang lain adalah berkurangnya
ular Kobra akibat diburu manusia yang menjadikannya sebagai obat kuat. Padahal
ular Kobra sangat dibutuhkan dalam mata rantai kehidupan. Begitu juga dengan
perburuan burung Pleci. Beliau mengajak untuk menggelorakan Gerakan Pungut
Sampah untuk menjaga lingkungan.